Jaman Dulu Milih Dokter Kandungan



Selama saya hamil tahun 2012-2013 (awal) kemarin, ada 2 dokter kandungan yang gw datengin (sebenernya sih 4 totalnya, tapi yang 2 dokter lagi cuma pas emergency case doang dan kurang oke).
Jadi ini dia dokter-dokternya dan kenapa saya memilih mereka..

1) Dr. Dedi Arman, Sp. OG – RS Hermina Bekasi Barat
Dokter Dedi ini adalah dokter yang sebetulnya saya dapat dari internet ketika googling “rekomendasi dokter kandungan Bekasi”. 
Salah satu dari sedikit dokter yang direview dan mendapatkan respon positif adalah dia karena "Pro normal". Jadi dari usia kandungan saya 6 minggu sampai kira-kira 36 minggu, konsul selalu sama dia. Dokternya praktek di poli biasa (bukan eksekutif).

Overall.. Dokternya enak, menjelaskan panjang lebar apa yang kita tanya. Pasiennya engga membludak (dokter dengan waktu tunggu yang lama itu nyebelin). Kasih vitamin seperlunya aja. Pernah saya batuk-batuk engga sembuh-sembuh, dia cuma bisa ngasih obat herbal karena engga mau kasih obat yang aneh-aneh (ya udah mau gimana lagi) dan akhirnya batuknya juga ilang sendiri.

2) DR. Dr. Tina Dewi, Sp. OG – RS Hermina Pasteur
Dokter ini lah yang menangani kehamilan saya dari 37 minggu, di ruang bersalin sampai control jahitan pasca melahirkan. Kalau berencana hamil anak kedua, saya tentunya mau dengan dia lagi.

Jadi ketika mau cuti melahiran, saya sudah searching rekomendasi dokter kandungan di Bandung. Salah satunya di Hermina Pasteur (yang katanya "Pro Normal") dengan Dr. Tina ini (karena yang lain dokternya sudah pindah praktek).

Ada beberapa review di sebuah forum mama-mama urban yang bilang kurang lebih sama mengenai dokternya, yaitu: tegas, menjelaskan detail (karena ternyata dia dosen), dan cenderung suka marahin pasien. Di akhir reviewnya, beberapa orang tersebut bilang mereka kapok dan malas balik lagi. Buat saya, dokter ini menarik. Karena dokter ini pasti engga basa-basi.

Gambling memang pas dateng, deg-degan bakalan cocok atau engga. Yang kritis itu suami saya, karena dia orang yang gampang kapokan juga.

Setelah datang pertama kali, hasilnya diluar ekspektasi. Suami sempet sedikit diomelin, saya di nasehatin. Dia menjelaskan panjang lebar mengenai  kondisi saya yang (Insyaallah) sangat oke untuk melahirkan normal walaupun dengan riwayat asma. Dan suami saya suka banget sama dokternya karena engga basa-basi.

Satu cerita yang biking saya suka sama Dr. Tina adalah waktu sudah diruang bersalin, air ketuban saya sudah hijau karena sudah rembes nyaris 24 jam. Dr. Tina bilang sama perawat kalau dia minta ada dokter anak yg bisa standby untuk segera cek kondisi bayi pasca dilahirkan. Karena kondisinya hari minggu dan sudah mau sore, dokter anaknya sudah pulang dan perawat merekomendasikan dokter jaga (dokter umum) yg melakukan pengecekan. Yang bikin saya kaget, Dr. Tina marah dan ngotot minta perawat menghubungi dokter anak yang sudah pulang itu. Pas saya sudah siap melahirkan, dokter anaknya sudah standby dalam ruangan bersalin (Terima kasih, dok).
Oia, di RS Hermina Pasteur, Dr. Tina adanya di poli eksekutif.

Comments